Akhir Musim MU, Akhir Mourinho atau Pogba?

Jose Mourinho (Foto: Lee Smith Livepic/Reuters)

02/04/2018 1422

LABRITA.ID - Perselisihan Jose Mourinho dengan Paul Pogba dan Luke Shaw menjadi spekulasi yang terus diangkat media Inggris. Publik pencinta sepakbola bertanya-tanya akhir dari perselisihan tersebut. Pogba dan Shaw yang pergi ataukah Mourinho yang terlempar dari Manchester United.

Mourinho telah menikmati sebagai pelatih di liga-liga terbaik Eropa. Liga Inggris, Italia, dan Spanyol sudah ditaklukan setelah keberhasilannya membangun FC Porto. Mourinho sukses besar dan mencatatkan namanya menjadi The Special One. Itulah kesempurnaan pelatih yang satu ini.

Tak ada gading yang tidak retak. Mourinho punya kelebihan kepercayaan diri yang lebih dari kebanyakan pelatih. Kelebihan ini juga menjadi kelemahannya. Mourinho sering berkonfrontasi dengan siapa saja bahkan dibicarakan di media. 

Kepelatihan Mourinho edisi pertama di Chelsea melakukan konfrontasi dengan pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Mourinho didepak Abramovich setelah memberikan begitu banyak kepada Chelsea minus UCL.

Di Italia, pelatih adalah segala-galanya. Pemain mudah didepak tapi tidak untuk pelatih. Terutama untuk Mourinho yang mampu memberikan treble juara untuk Internazionale Milan. Ya, Inter juara Piala Liga, Serie A, dan Liga Champions Eropa dalam satu musim kompetisi. Moratti menangis meratap tapi Mourinho terus berjalan memenuhi undangan Florentino Perez.

Di Spanyol, Mourinho memimpin Real Madrid. Salah satu klub terbesar di dunia ini sangat ambisius untuk selalu juara. Los Galacticos adalah sebutan yang sangat populer di era Florentino Perez. Awalnya, Mourinho membangun konflik dengan Pep Guardiola. Guardiola sampai cuti 1 tahun setelah mengundurkan diri dari Barcelona. Pep merasa lelah dengan tekanan di Barca dan perseteruannya dengan Real Madrid terutama Mourinho.

Puncak konflik Mourinho adalah berhadapan dengan liper dan legenda Madrid. Iker Casilas melihat aspek nonsepakbola juga sudah dipakai Mourinho untuk mengalahkan Barca. Insiden dorongan Ramos ke Puyol dan Xavi menjadi bukti kuat. Casilas mengkhawatirkan kekompakan Timnas Spanyol yang didominasi oleh kedua klub. Di akhir musim, Casilas dijual dan Mourinho dilepas oleh Madrid.

Mourinho edisi kedua di Chelsea lebih singkat dari yang pertama. Tiba-tiba Mourinho berkonfrontasi dengan beberapa pemain penting terutama Eden Hazard. Abramovich bertindak cepat. Tujuh bulan setelah memenangkan kompetisi EPL, Mourinho dipecat. Mourinho menganggur dan masih tinggal di London.

Di sisi lain, MU ditinggal manajer legendaris mereka, Alex Ferguson. David Moyes dan Luis van Gaal tak bisa memenuhi ambisi Setan Merah. Tiba-tiba Manchester City mengumumkan kesepakatan dengan Pep Guardiola.  MU yang bingung mendapatkan pelatih berkualitas akhirnya merekrut Mourinho. Tanpa dukungan Ferguson, MU tetap berharap banyak. Mourinho memberikan tiga trophy seperti yang diharapkan.

Di samping itu, MU memenuhi semua permintaan transfer Mourinho. Ratusan juta poundsterling dikeluarkan untuk mendatangkan pemain termasuk Pogba. Pemain asal Prancis itu bersinar terang bersama Juventus. Walaupun dididik di akademi MU, Pogba tidak terpakai dan pindah gratis ke Juventus. Jadilah Pogba pemain termahal dunia. 

Tahun ini, Mourinho menginginkan peran lebih Pogba di pertahanan MU. Pogba lemah dalam bertahan dan mendebat Mourinho di pertandingan. Mourinho mencadangkan Pogba dan MU tersingkir oleh Sevilla di perdelapan final Liga Champion Eropa. Mourinho ditanya wartawan tentang performa Pogba. Mourinho menjawab singkat, "tanya langsung ke Pogba saja! Siapakah yang akan meninggalkan MU?"

(hz-01)