Balai Karantina Pertanian Kendari Kawal Ratusan Ton Cocoa Butter ke Belanda
Petugas Balai Karantina Pertanian Kendari Saat Memeriksa Kesehatan Produk Hasil Pertanian. (Foto: Humas BKP Kendari)
LABRITA.ID - Sejak aktifnya Pelabuhan Kendari New Port, kini Propinsi Sulawesi Tenggara dapat melakukan aktivitas ekspor secara langsung. Untuk itu, Balai Karantina Pertanian Kendari bertanggungjawab melakukan pengawasan lalu lintas produk pertanian.
Terbaru, pihak Balai Karantina Pertanian Kendari melakukan pengawasan 100 ton Cocoa Butter ke Belanda. Ini merupakan ekspor yang ketiga ke Negeri Kincir Angin tersebut dalam dua bulan terakhir sehingga menggenapkan 300 ton Cocoa Butter dengan total nilai 27 milyar rupiah.
Dikatakan Kepala Balai Karantina Pertanian Kendari, Mastari, untuk memperlancar akselerasi ekspor produk kakao di Sulawesi Tenggara, Karantina Kendari telah menerapkan sistem pengawasan inline inspection terhadap produk tersebut.
Menurutnya, melalui inline inspection karantina mengawal persyaratan kesehatan dan keamanan komoditas agar dapat sesuai atau memenuhi persyaratan yang diminta negara tujuan ekspor.
"Seperti Cocoa Butter ini, Belanda menyaratkan Phitosanitary Certificate (PC) dari karantina. Makanya kami kawal sejak awal, proses mulai dari hulu sampai hilirnya dalam pemantauan petugas karantina. Hingga saat tiba waktunya ekspor, tidak perlu ada kejadian bongkar muat kontener untuk diperiksa, karena semua sudah dilakukan di gudang pemilik" terang Mastari.
Diungkapkan Mastari, selain inline inspection yang dilakukan di unit kerja, percepatan layanan di tingkat pusat juga menerapkan terobosan inovasi di bidang IT yakni dengan pemberlakuan e-certification dan e-payment.
"Untuk tujuan ekspor ke Belanda, dua hal ini telah diterapkan dan bakal terus dijajaki ke negara tujuan ekspor lainnya. Dengan begini, dapat dipastikan percepatan ekspor produk pertanian ke negara tujuan terus dikawal Karantina Pertanian," tandas Mastari.**