Ekosistem Mangrove Kota Kendari di Support Jadi Ekowisata
Mahasiswa Jurusan Kehutanan FHIL UHO bersama masyarakat saat penanaman bibit Mangrove di Kelurahan Lahundape.
LABRITA.ID - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO) menyosialisasikan pengembangan ekosistem Mangrove sebagai kawasan ekowisata di Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat kepada pemerintah daerah (Pemda) Kota Kendari.
Sebagai salah satu bentuk dukungan ke Pemda, usai sosialisasi, kegiatan ini ditutup dengan penanaman 150 bibit mangrove tim PKM bersama Himpunan Jurusan Kehutanan FHIL UHO di pesisir Kendari Beach, Agustus lalu.
Tim PKM ini terdiri dari empat orang dosen yang diketuai Prof Dr Ir Aminuddin Mane Kandari MSi dan anggota tim seperti Dr La Ode Ali Midi SP MP, La Ode Agus Dalim Mondo SHut MSi dan Dr Asramid Yasin SPi MSi
Masing-masing membawakan materi, Prof Dr Ir Aminuddin membawakan materi bertemakan "Peranan Mangrove dalam Mitigasi Perubahan Iklim".
Dr La Ode Ali Midi SP MP membawakan materi "Peranan Ekosistem Mangrove dalam Melindungi Habitat dan Lingkungan Daratan". Selanjutnya, La Ode Agus Dalim Mondo SHut MSi membawakan materi "Ekosistem Mangrove sebagai Kawasan Ekowisata dan Ikut Mensejahterakan Masyarakat" dan Dr Asramid Yasin SPi MSi membawakan "Budidaya Tanaman Mangrove.
Prof Aminuddin mengatakan, pelaksanaan sosialisasi pengembangan ekosistem dan penanaman mangrove merupakan salah satu kewajiban akademisi dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Jadi pada hari ini kita melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kegiatan kemitraan kepada masyarakat dan kami pilih di Kelurahan Lahundape, karena kami ingin menyosialisasikan pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi lokasi ekowisata dan pada intinya bahwa hutan mangrove di Kota Kendari ini sangat strategis karena berada di pinggir teluk yang dapat dikembangkan menjadi tempat rekreasi atau refresing masyarakat atau menjadi salah satu tempat kunjungan wisata di Kendari," ungkapnya kepada para media usai penanaman mangrove.
Guru Besar UHO ini menjelaskan bahwa mangrove memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan. Katanya, jika ekosistemnya terpelihara, maka mangrove ini bisa menjaga hempasan ombak, mencegah abrasi pantai hingga penyerapan karbon yang efektif.
"Kebetulan di Kendari tidak terlalu besar ombaknya, yang akan berpengaruh disini kalau tidak ada hutan mangrove nya adalah abrasi pantai atau kerusakan pinggir pantai sehingga pengikisan terjadi terus. Kemudian instruksi air laut yang sekarang ini kita masih menikmati air minum yang tawar, tapi kalau tidak ada hutan mangrove nya maka air laut itu akan masuk ke darat sehingga air tawar kita menjadi asin. Disamping itu, kita tahu bahwa tanaman kehutanan efektif didalam penyerapan karbon melalui proses fotosintesis dan hutan mangrove ini termasuk jenis tanaman yang penyerapan karbonnya tinggi karena dia kerapatannya tinggi," cetus dosen Pascasarjana UHO ini.